Minggu, 25 September 2011

Last child - so'njum

Suatu malam saat ku berjalan sendiri
Nikmati indah suasana ramai kota
Duit cuma gocengpun tak jadi masalah
Jalan jauh sedikit biarin itung-itung olahraga

Sampai di tikungan bukan main kagetnya
Liat muka orang yang gak enak bentuknya
Waktu gw deketin dia balik menyapa
Ternyata si N'jum anak RT sebelah

Yang gayanya so' metal, tapi tampang bego
Asal sore dikit, mulutnya bau ?A.O?
Yang ngerasa so' tampan, tapi gaya Reman
Asal naksir cewe gak bakal pernah kesampean

Hari pun berganti jadi pagi yang indah
Dan ku pun berlari keliling komplek rumah
Waktu lewat pos hansip ada orang muntah
Ternyata si N'jum lagi nyolok mulutnya

Ngakunya minum wishkey, abis 8 botol
Ternyata anggur merah, emang dasar tolol
Mukanya ampe pucet, malangnya si N'jum
Ngerasa paling jago, N'jum so' kuat minum

Yang gayanya so' metal, tapi tampang bego
Asal sore dikit, mulutnya bau ?A.O?
Yang ngerasa so' tampan, tapi gaya Reman
Asal naksir cewe gak bakal pernah kesampean

Last child - lagu terakhir untukmu

Bila ku ingat tentangmu
Dalam rapuhnya hatiku
Semua kenangan yang kini
Terkubur oleh rasa sesakku
Di tengah-tengah kesepian hatiku
Yang berjuang 'tuk dapat hidup tanpamu
Yang tiada lagi mencintaiku
Tuhan tolong tunjukkan bila memang aku yang salah
Di saat kau putuskan takdir kami untuk terpisah
Agar takkan kuulangi lagi kesalahanku pada dirinya yang dulu
Membuatnya pergi dariku

#

Kini kan kuhancurkan mimpiku
Yang dulu t'lah kurangkai untukmu
Biarlah kenangan yang jadi bukti
Betapa berartinya kau untukku

Ku ciptakan sebuah lagu

Lagu terakhir untukmu
Lagu yang penuh emosi
Tentang betapa hancurnya hatiku
Bila nanti kau dengarkan lagu ini
Yang ku buat walau tiada ku mengerti
Alasannya membuat kau pergi

back to #

Last child - anak kecil

Pabila ada hal yang indah
Dari buruknya dunia ini
Hilang semua hati gundah
Melihat mereka menari

Tiada bunga yang seharum
Wangi tubuh mereka
Pabila mereka tersenyum
Bercahayalah dunia ini

Tangis dari mulut mereka bangkitkan semangat di hati
Alasan tuk bahagiakan mereka
Tawa dari mulut mereka mampu redam benci di hati
Alasan ciptakan damai di bumi

Pabila ada hal yang suci
Dari kotornya dunia ini
Jernih hati polos mereka
Belum terjamah oleh dosa

Tiada tari yang seindah
Gerak lincah tubuh mereka
Disaat mereka tertidur
Terdengar malaikat bernyanyi

Tangis dai mulut mereka bangkitkan semangat di hati
Alasan tuk bahagiakan mereka
Tawa dari mulut mereka mampu redam benci di hati
Alasan ciptakan damai di bumi

Last child - Percayalah

ujian hidup yang selalu menerpamu
yang berjuang untuk hidup yang hanya sementara
rasa perihnya hujan di hatimu
yang diberikan oleh rasa yang hanya sementara

kita hidup di dunia yang penuh tanda tanya

yang tak mungkin kau ubah dan terpaksa mengikutinya
kita berada di antara benar atau salah
yang tak mungkin dapat kau ukur dengan rasa

berdoalah, sampaikan pada Tuhan semua keluh kesahmu

Dia kan menjawabnya
percayalah, dia kan menunjukkan kasihNya padamu
melalui jalannya, percayalah

wahai kamu yang tak seperti mereka

yang terlihat cerah menjalani hidupnya
pandangan hidup yang selalu lihat ke atas saja
jadi pemicu keinginan yang tiada habisnya

bersujudlah, akui pada Tuhan semua kelemahanmu

Dia kan menguatkannya
memohonlah, Dia kan memberikan yang terbaik untukmu
melalui caraNya, percayalah

berdoalah, sampaikan pada Tuhan semua keluh kesahmu

Dia kan menjawabnya
percayalah, dia kan menunjukkan kasihNya padamu
melalui jalannya, percayalah

bersujudlah, akui pada Tuhan semua kelemahanmu

Dia kan menguatkannya
memohonlah, Dia kan memberikan yang terbaik untukmu
melalui caraNya, percayalah

Last child - diary depresiku

Intro: E B C#m A

E      D#         C#m     B

Malam ini hujan turun lagi
    A        G#m             F#m       B
Bersama kenangan yang ungkit luka di hati
E         D#         C#m       B       
Luka yang harusnya dapat terobati
        A           B           E
Yang ku harap tiada pernah terjadi

     A          B               E  B     C#m     B
Ku ingat saat ayah pergi, dan kami mulai kelaparan
         A                 B
Hal yang biasa buat aku, hidup di jalanan
    A          B            E  B      C#m     B
Disaat ku belum mengerti, arti sebuah perceraian
        A            
Yang hancurkan semua hal indah,
     B                    E
yang dulu pernah aku miliki


Chorus

            E                    C#m
Wajar bila saat ini, ku iri pada kalian
                 A                   B
Yang hidup bahagia berkat suasana indah dalam rumah
                E                       C#m
Hal yang selalu aku bandingkan dengan hidupku yang kelam
              A         B          
Tiada harga diri agar hidupku terus bertahan


Intro: E B C#m A



E         D#          C#m     B

Mungkin sejenak dapat aku lupakan    
       A         G#m           F#m         B
Dengan minuman keras yang saat ini ku genggam
 E       D#        C#n         B
Atau menggoreskan kaca di lenganku
  A           G#m         F#m       B
Apapun kan ku lakukan, ku ingin lupakan

      A          B               E  N     C#m    B
Namun bila ku mulai sadar, dari sisa mabuk semalam
       A                    B
Perihnya luka ini semakin dalam ku rasakan
    A           B             E  B#     C#m    B
Disaat ku telah mengerti, betapa indah dicintai
         A                         
Hal yang tak pernah ku dapatkan
             B          E
sejak aku hidup di jalanan



Chorus

            E                    C#m
Wajar bila saat ini, ku iri pada kalian
                 A                   B
Yang hidup bahagia berkat suasana indah dalam rumah
                E                       C#m
Hal yang selalu aku bandingkan dengan hidupku yang kelam
              A         B           A
Tiada harga diri agar hidupku terus bertahan


[interlude] A  G#m  F#m  E 3X

            A  G#m  F#m  B


Chorus

            E                    C#m
Wajar bila saat ini, ku iri pada kalian
                 A                   B
Yang hidup bahagia berkat suasana indah dalam rumah
                E                       C#m
Hal yang selalu aku bandingkan dengan hidupku yang kelam
              A         B           E
Tiada harga diri agar hidupku terus bertahan
               A           B         C#m
Tiada harga diri agar hidupku terus bertahan
               A           B         E
Tiada harga diri agar hidupku terus bertahan

Last child - Kita tunjukkan

Hai kamu yang ada di belakang situ
Janganlah cuma termenung
Coba lebih dekat ke panggung

Hai kamu yang merasa paling funky
Janganlah cuma berdiri
Coba moshing di depan sini

Karna kita sedang berpesta
Buat suasana meriah…
Lepaskan semua emosimu
Tapi jangan kau berniat bikin rusuh…

Mari kita tunjukkan…
Bahwa kita bukan hanya bergaya
“Melodic” musik dari hati kami
Nada indah dalam hati ini

Hai kamu yang ngaku anak “melodic”
jangan cuma menang nyentrik
Coba bikin musik yang asik

Karna kita sedang berpesta
Buat suasana meriah…
Lepaskan semua emosimu
Tapi jangan kau berniat bikin rusuh…

Mari kita tunjukkan…
Bahwa kita bukan hanya bergaya
“Melodic” musik dari hati kami
Nada indah dalam hati ini

Sabtu, 24 September 2011

Last child - Pedih

Engkau yang sedang patah hati
Menangislah dan jangan ragu ungkapkan
Betapa pedih hati yang tersakiti
Racun yang membunuhmu secara perlahan

Engkau yang saat ini pilu
Betapa menanggung beban kepedihan
Tumpahkan sakit itu dalam tangismu
Yang menusuk relung hati yang paling dalam

Hanya diri sendiri
Yang tak mungkin orang lain akan mengerti
Di sini ku temani kau dalam tangismu
Bila air mata dapat cairkan hati
Kan ku cabut duri pedih dalam hatimu
Agar kulihat, senyum di tidurmu malam nanti
Anggaplah semua ini
Satu langkah dewasakan diri
Dan tak terpungkiri
Juga bagi...

Engkau yang hatinya terluka
Di peluk nestapa tersapu derita
Seiring saat keringnya air mata
Tak mampu menahan pedih yang tak ada habisnya

Hanya diri sendiri
Yang tak mungkin orang lain akan mengerti
Di sini ku temani kau dalam tangismu
Bila air mata dapat cairkan hati
Kan ku cabut duri pedih dalam hatimu
Agar kulihat, senyum di tidurmu malam nanti
Anggaplah semua ini
Satu langkah dewasakan diri
Dan tak terpungkiri
Juga bagi..mu...

http://musiklib.org/Last_Child-Pedih-Lirik_Lagu.htmEngkau yang sedang patah hati
Menangislah dan jangan ragu ungkapkan
Betapa pedih hati yang tersakiti
Racun yang membunuhmu secara perlahan

Engkau yang saat ini pilu
Betapa menanggung beban kepedihan
Tumpahkan sakit itu dalam tangismu
Yang menusuk relung hati yang paling dalam

Hanya diri sendiri
Yang tak mungkin orang lain akan mengerti
Di sini ku temani kau dalam tangismu
Bila air mata dapat cairkan hati
Kan ku cabut duri pedih dalam hatimu
Agar kulihat, senyum di tidurmu malam nanti
Anggaplah semua ini
Satu langkah dewasakan diri
Dan tak terpungkiri
Juga bagi...

Engkau yang hatinya terluka
Di peluk nestapa tersapu derita
Seiring saat keringnya air mata
Tak mampu menahan pedih yang tak ada habisnya

Hanya diri sendiri
Yang tak mungkin orang lain akan mengerti
Di sini ku temani kau dalam tangismu
Bila air mata dapat cairkan hati
Kan ku cabut duri pedih dalam hatimu
Agar kulihat, senyum di tidurmu malam nanti
Anggaplah semua ini
Satu langkah dewasakan diri
Dan tak terpungkiri
Juga bagi..mu...

http://musiklib.org/Last_Child-Pedih-Lirik_Lagu.htmEngkau yang sedang patah hati
Menangislah dan jangan ragu ungkapkan
Betapa pedih hati yang tersakiti
Racun yang membunuhmu secara perlahan

Engkau yang saat ini pilu
Betapa menanggung beban kepedihan
Tumpahkan sakit itu dalam tangismu
Yang menusuk relung hati yang paling dalam

Hanya diri sendiri
Yang tak mungkin orang lain akan mengerti
Di sini ku temani kau dalam tangismu
Bila air mata dapat cairkan hati
Kan ku cabut duri pedih dalam hatimu
Agar kulihat, senyum di tidurmu malam nanti
Anggaplah semua ini
Satu langkah dewasakan diri
Dan tak terpungkiri
Juga bagi...

Engkau yang hatinya terluka
Di peluk nestapa tersapu derita
Seiring saat keringnya air mata
Tak mampu menahan pedih yang tak ada habisnya

Hanya diri sendiri
Yang tak mungkin orang lain akan mengerti
Di sini ku temani kau dalam tangismu
Bila air mata dapat cairkan hati
Kan ku cabut duri pedih dalam hatimu
Agar kulihat, senyum di tidurmu malam nanti
Anggaplah semua ini
Satu langkah dewasakan diri
Dan tak terpungkiri
Juga bagi..mu...

Engkau yang sedang patah hati
Menangislah dan jangan ragu ungkapkan
Betapa pedih hati yang tersakiti
Racun yang membunuhmu secara perlahan

Engkau yang saat ini pilu
Betapa menanggung beban kepedihan
Tumpahkan sakit itu dalam tangismu
Yang menusuk relung hati yang paling dalam

Hanya diri sendiri
Yang tak mungkin orang lain akan mengerti
Di sini ku temani kau dalam tangismu
Bila air mata dapat cairkan hati
Kan ku cabut duri pedih dalam hatimu
Agar kulihat, senyum di tidurmu malam nanti
Anggaplah semua ini
Satu langkah dewasakan diri
Dan tak terpungkiri
Juga bagi…

Engkau yang hatinya terluka
Di peluk nestapa tersapu derita
Seiring saat keringnya air mata
Tak mampu menahan pedih yang tak ada habisnya

Hanya diri sendiri
Yang tak mungkin orang lain akan mengerti
Di sini ku temani kau dalam tangismu
Bila air mata dapat cairkan hati
Kan ku cabut duri pedih dalam hatimu
Agar kulihat, senyum di tidurmu malam nanti
Anggaplah semua ini
Satu langkah dewasakan diri
Dan tak terpungkiri
Juga bagi..mu…